20.8.08

sembilu kasih ~

Sedihlah.

Jie rasa down sangat sangat. Kalau tengah tengah buat kerja kat ofis ni, boleh pulak teringat, tak pasal bergenang jugak air mata Jie. Cepat cepat kesat dengan tangan, tak nak lah orang lain nampak.

Beginilah akhirnya. Lawanlah sehebat mana pun. Cubalah sekuat manapun. Bentanglah kasih seluas alam pun. Taburlah rindu ke angkasa raya pun. Lemparkanlah sayang ke biru lazuardi pun. Yang pasti, piala kecundang tetap setia menanti di garis akhir. Jie semakin hampir ke garis akhir itu. Moga moga kuatlah kaki ini, moga moga Jie ada kekuatan untuk tidak terus tersungkur, terus rebah..

Dan kali ini, firasat Jie sangat kuat mengatakan yang dia dan dia akan turut tiba di garis akhir itu. Sangat kuat. Hanya waktu yang bisa mencernakan, lambat atau cepat, dan nyata keputusan itu tidak memihak padaku..

Telahku rasakan dulu
Nikmatnya cinta
Puncanya hanyakepedihan
Sudahku impikan dulu
Tugu harapan
Tinggal hanya debu debuan
Tiada kemungkinan
Terbuka pintu hati
Lukanya terasa lagi

Biar kegersangan
Sehingga lusuh dan usang
Rela ku tempuhi
Walaupun terkulai layu
Sudah terkunci
Ke dasar hati ini
Ku simpan sampai azali

Manisnya cintaku dulu
Dalam memori
Bara menyala dalam jiwa
Gelora cinta terhempas
Terasa pilu

Bagaikan tertusuk sembilu

Biarku sendiri
Melalui hidup
Luka yang dilukai
Tak akan berulang

No comments: