9.9.08

Angin Yang Menghancurkan..


Kesepian ini
terus terusan mendampingi hari hari siangku
Kesedihan ini
masih tidak lepas menemani malam malam gelapku

Sampai kapan
Kepayahan ini menunggu aku
Sampai mati
Pedih lara hati ini ku tanggung sendiri

Angin itu
Liuk tiupnya perlahan
Lagaknya
Dia biasa biasa
Berhijab biru
Mata tidak galak tiada istimewa
Wajah bukan rembulan
Namun dahan upaya di tawan

Angin itu
Hembus manisnya membutakan
Menawarkan semua azimat cinta kami
Lalu janji yang dipintal dengan benang kasih sayang
Bukan janji lagi

Angin itu
Menderu dan terus menderu
Mengibarkan lembayung cintanya
Ke pelusuk alam
Dan daripada kejauhan
Aku menyaksikan
Kehebatan angin itu
Menakluki satu jiwa
Yang dulu milik aku

Angin itu
Persis angin yang menghancurkan

8.9.08

"Pohon Cinta"



Buat Z..

Namanya takdir
dan di atas garisan takdir itu
tercetus satu kisah pertemuan
Kisah sepasang jiwa
Bersemi di pohon cinta
Yang cinta mereka manis
dalam ungkapan rindu dan sayang

Pohon cinta ini
Di bajai rapi penuh tulus hati
Di panas mentari pagi
Di dalam dingin malam sepi

Bunga kasih terus mekar
Bunga kasih lebar menguntum
Mewangikan segenap dinihari
Lewat ke gamitan merah langit senja

Sehinggalah takdir itu datang
Lalu dibawa bersamanya
angin yang bisa merubah impian
Sepasang jiwa yang penuh cinta

Lalu pohon cinta diuji
Sekukuh mana cinta itu pada dasarnya
Sekuat mana rasa cinta pada zahirnya
Jiwa nan satu mula berpaling
Tertutuplah sebelah pandangan matanya
Tatkala terpesona
Dengan angin petang mula menawan
Hati lelakinya

Berderailah ikatan
Luluhlah jiwa nan satu lagi
Mencari kekuatan
Untuk menghadapi saat saat sukar bersendirian

Pohon cinta kini
Terkulai hiba
Menangisi sepi hatinya
Menangisi kosong malam malamnya
Setelah cintanya di bawa pergi
Kerana sepoi angin
Kerana bayunya
cinta agung bukan lagi tempatnya di pohon cinta....