Pandangan pertama yang menusuk jauh ke sanubari,
Yang terus menghambat jiwa nurani
Pandangan pertama yang bertaut teguh di dasar hati,
Yang terus terusan mengikat kukuh satu memori..
Kelana Jaya, 16hb Mei 2007
Di saat kaki melangkah, degup jantung nan laju makin terasa. Bergetar raga jiwa, melemahkan segala sendi sendi yang ada. Pancaran lampu terang mengilau mata. Terasa seperti bermimpi. Dan jika benar sedang bermimpi, jangan biarkan lena ini terhenti. Sekali kali jangan!
Waktu seakan terhenti sendiri. Akal pula separa berfungsi. Benarkah di hadapanku itu dia? Dia yang ku nanti? Dia yang membuatkan aku dibelenggu dengan segala rasa? Dia yang saban waktu meniti di bibir dan hatiku? Sesungguhnya sukar untuk ku pasti apa jua perasaan yang semakin berkecamuk membaluti emosi.
Antara kalian pasti bisa tempuh saat debaran ini.. Pernahkan terasa impian kita bisa dikabulkan? Detik ini aku merasa keajaiban itu. Terima kasih Tuhan.
Bayangkan seseorang yang ingin benar kita jumpa, ingin benar bertentang mata, lalu, orang itu ada di depan kita.. aduh... igauan apakah ini?
Kerana aku sekadar melihatnya dari kejauhan, antara sedar, ku damba satu lagi harapan, aku ingin bertentang mata dengan nya...
Dan ianya berlaku.. aku kaku.. aku gugup...panahan matanya menikam dan tajam renungannya membuatkan aku seperti mahu rebah saat itu. Jari jemari menggigil, tiada sepatah kata pun yang mampu aku luahkan saat mata ini bertentang.. oh Tuhan, aku tewas dengan sepasang mata itu...
ZA, tak pernah ku alami rasa ini... sepasang mata jernih yang kuasa godanya membuatkan aku sasau sepanjang masa..
Aku berlalu, kencang jantung tak lagi berhenti..
Yang terus menghambat jiwa nurani
Pandangan pertama yang bertaut teguh di dasar hati,
Yang terus terusan mengikat kukuh satu memori..
Kelana Jaya, 16hb Mei 2007
Di saat kaki melangkah, degup jantung nan laju makin terasa. Bergetar raga jiwa, melemahkan segala sendi sendi yang ada. Pancaran lampu terang mengilau mata. Terasa seperti bermimpi. Dan jika benar sedang bermimpi, jangan biarkan lena ini terhenti. Sekali kali jangan!
Waktu seakan terhenti sendiri. Akal pula separa berfungsi. Benarkah di hadapanku itu dia? Dia yang ku nanti? Dia yang membuatkan aku dibelenggu dengan segala rasa? Dia yang saban waktu meniti di bibir dan hatiku? Sesungguhnya sukar untuk ku pasti apa jua perasaan yang semakin berkecamuk membaluti emosi.
Antara kalian pasti bisa tempuh saat debaran ini.. Pernahkan terasa impian kita bisa dikabulkan? Detik ini aku merasa keajaiban itu. Terima kasih Tuhan.
Bayangkan seseorang yang ingin benar kita jumpa, ingin benar bertentang mata, lalu, orang itu ada di depan kita.. aduh... igauan apakah ini?
Kerana aku sekadar melihatnya dari kejauhan, antara sedar, ku damba satu lagi harapan, aku ingin bertentang mata dengan nya...
Dan ianya berlaku.. aku kaku.. aku gugup...panahan matanya menikam dan tajam renungannya membuatkan aku seperti mahu rebah saat itu. Jari jemari menggigil, tiada sepatah kata pun yang mampu aku luahkan saat mata ini bertentang.. oh Tuhan, aku tewas dengan sepasang mata itu...
ZA, tak pernah ku alami rasa ini... sepasang mata jernih yang kuasa godanya membuatkan aku sasau sepanjang masa..
Aku berlalu, kencang jantung tak lagi berhenti..
No comments:
Post a Comment